Belajar di Alam, Berdoa di Uluwatu: Cerita TRIMURTI Study Tour Bali 2025
Pada tanggal 19 hingga 23 Mei 2025, siswa-siswi TRIMURTI Senior High School menggelar study tour ke Pulau Dewata, Bali, yang menjadi salah satu momen penuh makna dalam kalender pendidikan mereka. Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada eksplorasi wisata, namun juga pada pemaknaan budaya dan spiritualitas, salah satunya melalui kunjungan ke Pura Luhur Uluwatu, sebuah pura yang terletak di atas tebing karang yang menjorok langsung ke Samudera Hindia.
Kenapa Bali? Karena pulau ini tidak hanya indah secara lanskap, namun juga kaya secara nilai—baik budaya, sejarah, maupun spiritual. Dan mengapa Pura Luhur Uluwatu menjadi salah satu tujuan utamanya? Karena selain menjadi ikon pariwisata Bali, tempat ini juga merupakan situs suci yang menyimpan banyak pelajaran tentang toleransi, kearifan lokal, dan hubungan manusia dengan alam.
Kunjungan ke Pura Luhur Uluwatu dilakukan pada hari kedua kegiatan, tepatnya tanggal 20 Mei 2025. Siswa-siswi TRIMURTI disambut oleh semilir angin laut dan suara deburan ombak yang menghantam dinding tebing. Pemandangan matahari yang mulai condong ke barat menciptakan suasana yang khusyuk dan tak terlupakan. Tidak sedikit dari mereka yang mengungkapkan rasa takjubnya—baik pada arsitektur pura yang megah, maupun pada nuansa spiritual yang begitu kental di kawasan tersebut.
"Pas masuk ke area Pura Uluwatu, rasanya kayak masuk ke dunia lain. Tenang banget. Kayak diajak diem sebentar dari semua keramaian. Aku jadi mikir, ternyata belajar itu bukan cuma dari buku aja, tapi dari tempat dan pengalaman juga," ujar Ananta, siswa kelas XII TRIMURTI, dengan mata yang masih berbinar.
Dalam kegiatan ini, siswa juga diperkenalkan dengan sejarah singkat Pura Luhur Uluwatu, yang dipercaya sebagai salah satu pura sad kahyangan penjaga arah barat Pulau Bali. Mereka juga menyaksikan langsung bagaimana adat dan tradisi masyarakat sekitar masih sangat terjaga, termasuk adanya larangan memasuki area utama pura bagi pengunjung yang sedang berhalangan secara spiritual—sebuah pelajaran langsung tentang kesopanan dalam konteks adat Bali.
Lalu, bagaimana kegiatan ini berlangsung secara keseluruhan? Dimulai dari keberangkatan dari Surabaya, rombongan TRIMURTI mengunjungi beberapa titik penting di Bali seperti Pantai Pandawa, Garuda Wisnu Kencana (GWK), hingga Tanah Lot. Namun kunjungan ke Pura Luhur Uluwatu tetap menjadi salah satu momen yang paling membekas.
Study tour ini bukan hanya tentang “ke mana pergi”, tapi “apa yang dipelajari” dan “bagaimana mengenangnya”. Dalam konteks pendidikan modern, aktivitas seperti ini memperkuat nilai-nilai experiential learning—belajar langsung melalui pengalaman dan interaksi dengan lingkungan.
Foto Bersama Study Tour Bali 2025
Kegiatan seperti TRIMURTI Study Tour Bali 2025 membuktikan bahwa pendidikan sejati tidak terbatas di ruang kelas. Dari Pura Luhur Uluwatu, para siswa pulang membawa lebih dari sekadar foto dan oleh-oleh, tetapi juga rasa syukur, kagum, dan makna baru akan kekayaan budaya negeri sendiri.