Merayakan Kelulusan dengan Aksi Peduli: Trimurtians Kelas 12 Gelar Bakti Sosial di Pondok Sosial
Pada tanggal 5 Mei 2025, siswa kelas 12 TRIMURTI Senior High School menutup masa pendidikannya dengan cara yang berbeda namun bermakna: menggelar kegiatan bakti sosial di dalam ruangan Pondok Sosial Surabaya. Di tengah euforia kelulusan yang biasanya identik dengan pesta dan hiburan, para siswa TRIMURTI justru memilih berbagi kebahagiaan kepada sesama yang membutuhkan, sebagai bentuk rasa syukur atas pencapaian mereka.
Kegiatan ini dilakukan sepenuhnya di dalam aula pondok sosial, dengan tetap menghadirkan nuansa hangat dan penuh semangat. Siswa-siswi membagikan sembako, perlengkapan kebersihan, dan makanan siap saji, serta menyelenggarakan sesi interaksi yang ramah dan menyenangkan dengan para penghuni. Meskipun tidak ada panggung megah atau pesta kelulusan seperti umumnya, suasana kegiatan justru terasa lebih khidmat dan menyentuh hati.
Mengapa memilih bakti sosial? Bagi TRIMURTI, pendidikan bukan hanya tentang prestasi akademik, tetapi juga tentang pembentukan karakter. Oleh karena itu, kelulusan dianggap sebagai momen untuk memperkuat empati dan kepedulian sosial. Para siswa pun menyambut kegiatan ini dengan antusias, bukan sebagai tugas formalitas, melainkan sebagai pengalaman yang benar-benar menyentuh jiwa.
Salah satu siswi, Amira dari kelas 12, mengungkapkan perasaannya, “Awalnya kami pikir ini hanya kegiatan seremonial biasa, tapi ternyata jauh lebih dari itu. Pas lihat senyum ibu-ibu dan bapak-bapak di sana, saya merasa... mungkin ini adalah cara paling indah untuk menutup masa sekolah. Kami datang bukan bawa pesta, tapi bawa waktu dan perhatian.”
Respon positif juga datang dari pihak pondok sosial. Salah satu penerima bantuan, Bapak Andi (67), menyampaikan kesan yang dalam terhadap kegiatan tersebut. “Anak-anaknya sopan-sopan dan perhatian. Jarang ada kegiatan begini yang benar-benar terasa niatnya. Terima kasih sudah datang dan tidak lupa sama kami yang di sini,” ucapnya dengan suara pelan namun tulus.
Acara berlangsung selama kurang lebih dua jam, namun dampak emosionalnya terasa jauh lebih panjang. Bagi para siswa, ini menjadi cara yang bijak untuk merayakan akhir masa SMA mereka. Bagi para penerima, ini menjadi hari yang berbeda dari biasanya—hari di mana mereka merasa tidak sendiri.
Dengan menggelar bakti sosial di pondok sosial sebagai perayaan kelulusan siswa kelas 12, TRIMURTI menunjukkan bahwa kegembiraan tak harus mewah, dan kebahagiaan justru bisa bertambah saat dibagikan. Ini bukan sekadar acara penutup, tetapi sebuah langkah awal menuju masa depan yang lebih peduli dan berempati.