UNDUR-UNDUR, HEWAN KECIL YANG DIANGGAP SEPELE TERNYATA MEMILIKI KHASIAT BESAR MENURUNKAN KADAR GULA DARAH
Oleh: Dhony Ermanto N., M.Pd.
Siapa sangka hewan kecil yang selama ini dianggap sepele ternyata memilki khasiat besar. Undur-undur merupakan hewan kecil yang sering dibuat mainan anak-anak di pedesaan. Biasanya banyak ditemukan di tanah berpasir yang memiliki lubang seperti kerucut di sekitar pekarangan rumah. Disebut undur-undur karena pada fase mudanya hewan ini berjalan mundur. Hewan dengan nama latin Myrmeleon sp ini memiliki bentuk badan yang elips dan besarnya sepuluh kali lipat dari kepalanya. Secara fisiologis, hewan ini tergolong dalam jenis serangga karena memiliki sayap yang akan tumbuh ketika beranjak dewasa dan masuk dalam ordo neuropteran.
Berdasarkan penelitian terkait Kajian Potensi Undur-Undur Darat (Myrmeleon sp.) oleh Tyas Kurniasih dari Universitas Gajah Mada pada tahun 2006 diketahui bahwa hewan kecil ini mengandung senyawa sulfonylurea. Manfaat dari senyawa sulfonylurea ini dapat digunakan untuk menstimulasi produksi insulin dalam pankreas. Insulin ini dapat digunakan untuk menurunkan kadar gula darah penderita diabetes melistus. Senada dengan William (2002) yang juga dalam penelitiannya menyatakan bahwa senyawa sulfonylurea pada undur-undur ini dapat meningkatkan kinerja pankreas untuk memproduksi insulin agar tidak sampai terjadi ketidakseimbangan antara kadar insulin tubuh dengan kadar gula darah. Kondisi ketidakseimbangan ini terjadi ketika kadar insulin dalam tubuh rendah akan tetapi kadar gula darah makin hari makin meningkat. Pada kondisi tersebut tentu akan membuat masalah pada tubuh mengingat kadar insulin yang rendah akan mengurangi energi yang dihasilkan sehingga tubuh akan mudah terserang penyakit. Disinilah fungsi senyawa sulfonylurea yang ada pada undu-undur. Senyawa sulfonylurea yang sudah berbentuk antidiabetik oral dipercaya dapat menstimulasi pankreas dalam meningkatkan sekresi insulin sehingga dapat digunakan untuk mengobati diabetes melistus tipe 2.
Teknik mengolah undur-undur agar dapat dijadikan alternatif pengobatan diabetes melitus tipe 2 ini juga tak terlalu rumit. Dikutip dari penelitian terkait Kajian Potensi Undur-Undur Darat (Myrmeleon sp.) oleh Tyas Kurniasih dari Universitas Gajah Mada pada tahun 2006 terdapat beberapa cara mengolah undur-undur yakni
1. Pisahkan badan dari kepala undur-undur kemudian 1 badan undur-undur dimasukkan ke dalam 1 kapsul.
2. Konsumsi 2 x 3 kapsul sehari, jika kadar gula darah sudah menurun konsumsi 1 x 3 kapsul sehari. Jika mengkonsumsi melebihi dosis yang dianjurkan akan mengakibatkan demam.
3. Setelah mengkonsumsi kapsul undur-undur, dilanjutkan dengan mengkonsumsi bawang putih tunggal (bawang lanang) 2 siung pada pagi, siang, dan sore.
Akan tetapi cara pengobatan ini juga memiliki keunggulan dan kekurangan. Keunggulan menggunakan undur-undur sebagai alternatif pengobatan diabetes melitus tipe 2 antara lain harga bahan baku yang sangat terjangkau, teknik pengolahan undur-undur hingga menjadi kapsul siap konsumsi yang sangat mudah, dan kandungan senyawa sulfonylurea alami yang terkandung dalam undur-undur memiliki tingkat keefektifan yang sama dengan senyawa sulfonylurea yang terkandung dalam obat diabetes melistus buatan industri farmasi. Kekurangan menggunakan undur-undur sebagai alternatif pengobatan diabetes melitus tipe 2 antara lain sulitnya mencari undur-undur karena bentuknya yang kecil, pengobatan dengan metode ini memerlukan waktu yang cukup lama, bentuk fisik dari hewan ini terkadang menimbulkan rasa jijik bagi sebagian orang, dan habitatnya yang semakin langka dimana saat ini sangat sulit ditemukan di perkotaan.