Jenis Media Pembelajaran Berbasis Mandiri Dapat MempertahankanMotivasi Belajar Peserta Didik Selama Pembelajaran Daring
Oleh : Yunita Shintania - yunita.shintania@smatrimurti.sch.id
Bidang Pendidikan merupakan salah satu aspek yang terkena dampak dari perkembangan Teknologi dan informasi. Perkembangan teknologi telah mengubah system pembalajaran konvensioanl ke sistem pembalajaran modern. (Gheytasi, Azizifar & Gowhary dalam Khusniyah dan Hakim, 2019:21) menyebutkan bahwa pada beberapa penelitian menunjukkan adanya pengaruh positif perkembangan teknologi terhadap pemebelajaran. Keberadaan internet telah dipadukan dan mendukung aktivitas pembelajaran (Martins,2015). Media dalam arti sempit yaitu gabungan komponen alat dan bahan dalam sistem pembelajaran. Dalam arti luas media adalah pemanfaatan semua komponen secara maksimal untuk mencapai tujuan pembelajaran (Miftah, 2013).
Ada beberapa aplikasi yang dapat digunakan untuk mendukung terjadinya proses pembalajaran daring, diantaranya Zoom, Google Meet, Whatsapp, Edmodo, dan lain-lain. Dalam hal ini pemerintah juga mengambil peran untuk mendukung keterlaksanaan pembelajaran daring, yaitu dengan menyediakan beberapa platform digital yang bisa diakses oleh peserta didik dengan mudah, diantaranya adalah Rumah Belajar, Meja Kita, Icando, Indonesiax, Google For Education, Kelas Pintar, Microsoft Office 365, Quipper School, Ruang Guru, Sekolahmu, Zenius, Dan Cisco Webex.
Pembelajaran daring menuntut peserta didik untuk mengasah keterampilan belajar mandiri mereka. Mengingat pertemuan atau tatap muka langsung antara guru dan peserta didik terbatas oleh ruang dan waktu, maka pembelajaran didominasi dengan pembelajaran yang berbasis mandiri. Proses pembelajaran peserta didik di dominasi dengan pembelajaran mandiri, dalam hal ini guru berperan hanya sebagai fasilitator, karena materi pembelajaran bisa peserta didik dapatkan dari berliterasi baik melalui buku maupun melalui literasi digital (bersumber dari internet). Dengan sangat mudahnya di jaman sekarang, peserta didik dapat mengakses informasi baik yang berhubungan dengan materi pelajaran atau informasi lainnya yang sedang mereka butuhkan.
Kondisi perkembangan internet yang sudah maju sangat pesat, harus diimbangi dengan kemampuan belajar mandiri dari peserta didik, agar proses belajar dapat sangat efektif. Media pembelajaran yang disiapakan dengan apik akan memberikan support dan dampak positif tersendiri untuk proses pembelajaran belajar mandiri dari peserta didik. Media pembelajaran berbasis mandiri yang dimaksud adalah media pembelajaran yang mampu mengelola konten, evaluasi, dan balikan sesuai dengan kecepatan belajar pengguna media pembelajaran tersebut. Dengan demikian secara tidak langsung fungsi guru sebagai fasilitator pun sebenarnya akan tergantikan oleh media pembelajaran yang mampu memfasilitasi ketiga hal tersebut. Namun, dalam arti sempit, guru sebagai fasilitator, adalah mengajarkan moral atau etika terhadap pemanfaatan dari suatu ilmu atau materi yang sedang dipelajari peserta didik.
Media pembelajaran berbasis kemandirian dapat kita temukan pada salah satu media pembelajaran yang diusung oleh salah satu universitas diluar negeri yaitu Arizona State University, termasuk sekolah menengah atas yang di naunginya yaitu Arizona State University Prep Digital. Arizona State University merupakan perguruan tinggi Negeri Amerika Serikat yang ada di negara bagian Arizona. Untuk ketiga kalinya secara berturut-turut oleh U.S. News & World Report, menempatkan Arizona State University pada posisi nomor 1 “Perguran Tinggi Paling Inovatif Dunia”, setingkat diatas Stanford University, dan Massachusetts Institute of Technology (MIT). Sedangkan Arizona State University Prep Digital sendiri merupakan sekolah formal milik Arizona State University yang terakreditasi, dan merupakan sekolah dengan model Pembelajaran Jarak Jauh dalam Jaringan (PJJ Daring) yang didesain menyesuaikan kondisi atau kecepatan belajar peserta didik secara individu.
Teknologi pembelajaran digital terbaru dan individual learning inilah yang diusung oleh Arizona State University Prep Digital. Pengkondisian belajar peserta didik dengan difasilitasi media pembelajaran yang sangat memungkinkan peserta didik untuk belajar secara mandiri inilah yang dapat menjaga kestabilan motivasi belajar peserta didik secara individu. Hal ini dikarenakan disetiap pencapaian belajar yang difasilitasi secara individu, membuat peserta didik tidak berpacu prestasi dengan teman sekelasnya atau teman dalam satu level yang sama, namun akan berpacu dengan pencapaian diri sendiri. Peserta didik akan dapat mengukur pencapaian belajar mereka secara mandiri. Peserta didik dapat berstrategi dan mengatur jadwal, dan pola belajarnya sendiri untuk mencapai hasil yang diinginkan. Dari sinilah, motivasi belajar akan tumbuh secara iternal dalam diri peserta didik itu sendiri, karena mereka dilatih bertanggung jawab atas belajar mandirinya.
Selain media pembelajaran produk luar negeri, media pembelajaran anak bangsa juga bisa dijadikan salah satu alternatif penerapan pembelajaran berbasis kemandirian. Platform digital buatan anak bangsa ini adalah Ruang Guru. Media pembelajaran tersebut menyediakan fitur-fitur yang memfasilitasi peserta didik untuk bisa belajar secara mandiri dengan kecepatan belajar masing-masing (individual learning). Fitur video pembelajaran sebagai sumber literasi materi dapat diakses peserta didik kapan saja, disertai dengan evaluasi yang bervariasi bentuk soal berupa kuis yang dikemas menyerupai games, disertai fitur balikan dari hasil evaluasi yang sangat memungkinkan peserta didik untuk dapat termotivasi menyelesaikan setiap tahapan pembelajaran. Dengan demikian, media pembelajaran yang dilengkapi fitur evaluasi berupa soal yang diselesaikan dengan teknik menyerupai games, sesuai dengan tingkat perkembangan Kognitif dan Psikomotor peserta didik Sekolah Menengah Atas hal ini sangat sejalan. Peserta didik tidak akan mudah bosan dan akan terpacu, termotivasi untuk menyelesaikan setiap tahapan pembelajaran untuk mencapai hasil yang peserta didik harapkan.
Dalam artikel telah dibahas pemilihan media pembelajaran yang tepat dapat mempertahankan motivasi belajar peserta didik selama pembelajaran daring. Mengingat dalam pembelajaran daring prosentase pertemuan atau tatap muka antara guru dengan peserta didik sangat terbatas, sehingga menuntut sekolah untuk memfasilitasi pembelajaran yang berbasis mandiri, salah satunya dengan memfasilitasi proses pembelajaran dengan media pembelajaran yang berbasis mandiri. Dengan demikian, diharapkan akan tumbuh kebiasaan yang bisa menjadi sebuah keterampilan belajar yaitu keterampilan belajar mandiri. Belajar mandiri akan berdampak positif pada peserta didik jika disertai dengan kestabilan motivasi belajar dari peserta didik itu sendiri sehingga bisa meminimalisir kejenuhan atau kebosanan dalam proses pembelajaran daring. Dalam hal ini, peranan sekolah dalam memilih media pembelajaran sangatlah penting. Dalam tulisan ini, direkomendasikan media pembelajaran berbasis mandiri yaitu platform dari Arizona State University Preep Digital, jika sekolah mengambil Program Double Degree. Namun jika sekolah dalam negeri, yaitu sekolah nasional, bisa memanfaatkan platform Ruang Guru, dimana fitur-fitur yang ada pada platform digital tersebut bisa memfasilitasi terjadinya proses belajar mandiri oleh peserta didik (individual learning).
Saya berharap, artikel ini dapat memberi manfaat baik bagi diri saya pribadi, bagi kolega atau teman guru sejawat yang memiliki tugas yang sama yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dengan mendidik peserta didik dengan penuh tanggung jawab. Tidak serta merta bergantung pada media pembelajaran yang mampu menggantikan beberapa peranan guru, namun menjadi fasilitaor terbaik dengan senantiasa mendampingi, membimbing peserta didik dalam pemanfaatan media pembelajaran yang sudah sedemikian rupa dipilih dan dikelola oleh sekolah. Bagi saya pribadi, tulisan ini merupakan bentuk refleksi diri dan pengayaan terhadap apa yang selama ini saya pahami terkait dengan pemilihan dan pemanfaatan media pembelajaran yang mampu mendukung proses pembelajaran berjalan dengan efektif selama pembelajaran daring. Dengan harapan, pada kondisi New Normal, pemilihan media pembelajaran dengan platform yang menawarkan pembelajaran berbasis mandiri tetap menjadi prioritas, karena keterampilan belajar mandiri akan menghayati tujuan Pendidikan Nasional itu sendiri yauitu mencetak generasi pembelajar sepanjang hayat.